Minggu, 24 Mei 2015

Ketahanan Nasional

1.       Pengertian Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa, meliputi seluruh aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan, dan ketangguhan serta mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan dari luar maupun dari dalam, langsung maupun tidak langsung membahayakan integrasi, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta perjuangan mengejar tujuan nasionalnya.


2.   Berita = Teroris
Densus 88 Gerebek Rumah Tersangka Teroris, 3 Tewas

Dalam penggerebekan selama kurang lebih 7 jam di Kampung Batu Rengat, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, tiga tersangka teroris tewas, sementara seorang lainnya menyerahkan diri kepada aparat polisi.
BANDUNG— Tim Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror menggerebek sebuah rumah yang diduga menjadi sarang kelompok teroris di Kampung Batu Rengat, Desa Cigondewah Hilir, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Rabu kemarin (8/5).

Dalam penggerebekan yang berlangsung selama kurang lebih 7 jam tersebut, terjadi baku tembak antara Tim Densus 88 dengan para tersangka teroris. Tiga tersangka teroris tewas, sementara satu orang lainnya menyerahkan diri kepada aparat polisi.

Baku tembak antara Tim Densus 88 Antiteror dengan para tersangka teroris terjadi di sebuah rumah kontrakan yang berada di antara gang sempit di RT 2 RW 8, Kampung Batu Rengat, Desa Cigondewah Hilir, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung. Tim kepolisian sebelumnya melakukan peringatan dan negosiasi agar para tersangka menyerahkan diri, namun tembakan perlawanan terus dilakukan oleh para terduga teroris dari dalam rumah.

Tersangka teroris yang berjumlah empat orang bahkan sempat menyerang petugas dengan melemparkan bom pipa, namun tidak meledak. Untuk melumpuhkan mereka, selain melakukan beberapa tembakan, Densus 88 juga menyemprotkan gas air mata.

Di lokasi kejadian, Wakil Kepala Kepolisian Daerah atau Wakapolda Jawa Barat, Brigadir Jenderal Polisi Ricko Amelza Daniel mengatakan, selain bersenjata, para tersangka teroris juga memiliki bahan peledak aktif di dalam rumah kontrakan tersebut. Dari hasil penggerebekan, Tim Densus 88 Antiteror akhirnya terpaksa menembak mati tiga tersangka teroris karena terus melakukan perlawanan kepada petugas, sedangkan satu orang tersangka lainnya menyerahkan diri.

“Kita peringatkan untuk supaya menyerahkan diri, akan tetapi peringatan dari Kepolisian justru dibalas dengan tembakan beberapa kali, dan lemparan bom pipa keluar. Dari empat tersangka yang diluar sekarang sudah ditangkap satu orang dalam keadaan hidup, sehat. Insialnya yang sudah tertangkap namanya HR, usianya muda sekali, mungkin masih sekitar di bawah 25 tahun. Kemudian yang ada di dalam ada BD, ada TD, ada AG,” papar Wakapolda Jawa Barat.

Para anggota Densus 88 membawa perlengkapan dan senjata mereka setelah melakukan penggerebekan di rumah yang ditempati oleh para tersangka teroris di Kabupaten Bandung, Rabu malam (8/5).Para anggota Densus 88 membawa perlengkapan dan senjata mereka setelah melakukan penggerebekan di rumah yang ditempati oleh para tersangka teroris di Kabupaten Bandung, Rabu malam (8/5).
Ricko menambahkan, kelompok teroris yang ditangkap di Bandung ini merupakan jaringan teroris dari Jawa Tengah, dan tidak ada kaitannya dengan jaringan teroris yang berencana meledakkan Kantor Kedutaan Besar Myanmar di Jakarta.

“Ini jaringan yang berasal dari Jawa Tengah. Jaringan ini berhubungan dengan Jawa Tengah yang hari ini juga dilakukan penangkapan di Kebumen, kemudian tadi pagi di Cipacing, dan siang hari tadi jam 12 mulai di sini (di Margaasih, Kab. Bandung),” kata Ricko.

Para tersangka teroris yang berjumlah empat orang di Bandung, mengontrak rumah di Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung sejak satu bulan lalu. Warga setempat tidak ada yang mengenal para tersangka secara jelas, dan hanya mengetahui jika para tersangka berprofesi sebagai penjahit. Seorang warga mengatakan, para tersangka kerap pulang malam hari.

Mamat, warga yang tinggal di sekitar lokasi rumah tersangka teroris menjelaskan, “Ya kurang lebih satu bulan juga belum lama (mengontrak rumah). Cuma saya yang tahu (para tersangka) suka pulang malam. Tidak tahu berapa orang yang mengisi (rumah kontrakan), kan itu ada tiga kamar.”

Barang bukti yang ditemukan di rumah tersangka teroris di Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung diantaranya tiga pucuk senjata api, bom pipa, ratusan peluru, serta uang tunai Rp 6 juta. Pada hari yang sama, polisi juga menangkap jaringan teroris yang sama di sejumlah tempat di Jawa Barat dan Jawa Tengah, yaitu satu orang di Cipacing—Jawa Barat, dua orang di Kebumen—Jawa Tengah, satu orang di Kendal—Jawa Tengah, dan satu orang di Pondok Aren—Tangerang Selatan.


3.       Analisa

                Terorisme banyak disebabkan oleh kesukuan, nasionalisme / separatism, kemiskinan dan kesenjangan dan globalisasi, non demokrasi, pelanggaran harkat kemanusiaan, radikalisme agama. Terorisme memiliki dampak positif dan negatif. Contoh dampak positif adalah keamanan Negara juga mulai ditingkatkan oleh para aparat militer. Sedangkan dampak negatifnya adalah timbul rasa takut dan juga banyak korban yang meninggal karena tindakan pengeboman.

                Terorisme sebuah fenomena yang mengganggu. Aksi terorisme seringkali melibatkan beberapa negara. Sponsor internasional yang sesungguhnya adalah negara besar. Harus dipahami bahwa terorisme sekarang telah mendunia dan tidak memandang garis perbatasan internasional. Aksi terorisme seharusnya diaungkap dan dideteksi sejak dini. Beroperasinya jaringan teroris yang memiliki hubungan dengan jaringan terorisme internasional sampai saat ini belum dapat dijangkau secara keseluruhan oleh aparat kemanan di Indonesia.

                Pengaruh negatif yang timbul akibat adanya masalah terorisme di dalam bangsa ini cenderung sangat banyak sekali, dari mulai nasionalisme, rasa was-was akan adanya kejahatan terorisme, rasa saling tidak percaya antar umat beragama, pengaruh psikologis bagi para anak muda Indonesia yang masih labil emosinya, dan lain-lain. Semua pengaruh negatif tersebut secara langsung mengganggu tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.

                Para pelaku teror dihukum berdasarkan tindakan yang mereka lakukan dan peranannya dalam setiap aksi terror tersebut. Mengingat Negara kita adalah Negara hukum, maka yang berhak untuk memutuskan berat tidaknya hukuman yang akan dibebankan kepada para teroris tersebut adalah putusan pengadilan, yang didasarkan atas keterangan saksi, barang bukti dan lainnya.

Setiap tindakan kaum teroris adalah tindakan kriminal. Oleh karena itu, kita sebagai masyarakat yang mempunyai moral, pendidikan, dan etika sudah selayaknya tidak terjerumus hal-hal yang berhubungan dengan tindakan terorisme ataupun tindakan kriminal lainnya. Selain itu, penyuluhan terhadap bahaya terorisme di sekitar kita perlu diadakan untuk antisipasi terpengaruhnya masyarakat awam terhadap terorisme.

Dikarenakan banyaknya tindakan teroris yang terjadi di Indonesia, aparat hukum seharusnya lebih jeli dan waspada terhadap semua tindakan yang menjurus pada tindakan terorisme.


Mengapa teroris mengancam ketahanan nasional?
Karena dapat merugikan dan meresahkan masyarakat di Indonesia, dan jika kasus terorisme terus berkembang warga tidak bisa menjalani hidup dengan tenang.


Sumber:






Tidak ada komentar:

Posting Komentar